Diantara Sunnatullah dalam kehidupan adalah adanya kebinasaan dan kehancuran suatu umat akibat penyimpangan dan kemaksiatan yang dilakukan oleh umat tersebut, sebagaimana Allah SWT berfirman:
وَلَقَدْ أَهْلَكْنَا الْقُرُونَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَمَّا ظَلَمُوا
“Dan Kami binasakan orang-orang sebelum kalian oleh kerana kezhaliman mereka” (Yunus:13)
Dan yang paling parah dari jenis ketidakadilan adalah kezaliman dari pemimpin sesebuah bangsa; mengabaikan hak-hak mereka dan menghilangkan kehormatan mereka, dan membiasakan mereka dalam kehidupan yang hinaan dan dina; sehingga membuat bangsa tersebut lemah tidak bersemangat untuk hidup; dan membuat musuh mudah menguasai dan menjajahnya, Allah SWT berfirman:
وَتِلْكَ الْقُرَى أَهْلَكْنَاهُمْ لَمَّا ظَلَمُوا وَجَعَلْنَا لِمَهْلِكِهِمْ مَوْعِدًا
“Dan (penduduk) negeri telah Kami binasakan ketika mereka berbuat zalim, dan telah Kami tetapkan waktu tertentu bagi kebinasaan mereka”. (Al-Kahfi:59)
وَكَمْ قَصَمْنَا مِنْ قَرْيَةٍ كَانَتْ ظَالِمَةً وَأَنْشَأْنَا بَعْدَهَا قَوْماً آخَرِينَ
“Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang zalim yang teIah Kami binasakan, dan Kami adakan sesudah mereka itu kaum yang lain (sebagai penggantinya)”. (Al-Anbiya:11)
Dan diantara akibat dari ketidakadilan dan kemaksiatan adalah bercambahnya tindakan kerosakan di pelbagai sisi dan bidang; politik, ekonomi dan sosial, yang mengarah pada rosaknya keharmonian negara dan keengganan masyarakat dalam bekerja dan berkerjaya, hilangnya kehormatan dan sensitiviti; semua itu dapat mempengaruhi hilang kekuatan negara dan kewujudannya, keteguhan dan kestabilannya dalam menghadapi cabaran; baik dalaman maupun luaran, terutama di dunia yang tidak mahu menghargai orang lain kecuali yang memiliki kekuatan dan kekayaan.
Kerana itulah; kezhaliman, kerosakan, kemaksiatan dan penyimpangan merupakan penyebab jatuhnya umat-umat terdahulu; Berapa banyak peradaban yang pada awalnya maju dan kuat kemudian runtuh dan hilang, laksana tanam-tanaman yang sudah disabit, seakan-akan belum pernah tumbuh sebelumnya. Allah SWT berfirman:
فَكَأَيِّنْ مِنْ قَرْيَةٍ أَهْلَكْنَاهَا وَهِيَ ظَالِمَةٌ فَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَى عُرُوشِهَا وَبِئْرٍ مُعَطَّلَةٍ وَقَصْرٍ مَشِيدٍ
“Betapa banyak kota yang Kami telah membinasakannya, yang penduduknya dalam Keadaan zalim, Maka (tembok-tembok) kota itu roboh menutupi atap-atapnya dan (berapa banyak pula) sumur yang telah ditinggalkan dan istana yang tinggi”. (Al-Hajj:45)
Dan dari seluruh peradaban yang ada di muka bumi ini, ketika telah dikuasai oleh pelbagai jenis penyimpangan, kemaksiatan dan kejahatan, maka akan menyeretnya kepada kebinasaan dan kepunahan; seperti halnya kaum nabi Nuh; yang telah melakukan penyimpangan dengan berbuat sombong terhadap orang-orang miskin dan lemah; sehingga mereka tenggelam dan hancur. Begitupun kaum ‘Ad (kaum nabi Saleh), yang telah mengingkari nikmat Allah dan berlaku sombong dan menyimpang terhadap ayat-ayat Allah. Kaum nabi Luth; yang menyimpang dari nafsunya yang hina dan kotor. Penduduk negeri Madyan, (Kaum nabi Syua’ib); yang melakukan penyimpangan dalam ekonomi, bersifat kikir dan berlaku curang dalam melakukan timbangan dan niaga. Lalu Fir’aun; yang dengan kekuasaannya merasa bebas melakukan kezhaliman dan penindasan, menyesatkan bangsa dari menyembah Allah dan menjadikan mereka hamba manusia serta tidak mahu percaya terhadap ayat-ayat Allah yang disampaikan melalui nabi-Nya, sehingga dengan angkuh dia berkata: “Akulah Tuhan kalian yang tinggi, hingga akhirnya Allah mengazabnya dengan ditenggelamkan dalam lautan beserta orang-orang yang bersamanya ditenggelamkan oleh Allah, Allah berfirman:
فَأَخَذَهُ اللَّهُ نَكَالَ الْآخِرَةِ وَالْأُولَى
“Maka Allah mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia”. (An-Nazi’at: 25)
Bahawa dunia Arab dan dunia Islam saat ini sedang mengalami krisis yang sangat serius; telah menghegemoni tanpa ada spenyelesaian yang pasti untuk keluar darinya walau pada tingkat paling rendah sekalipun agar dapat meningkatkan pembangunan, kesatuan dan kemerdekaan, dan menyebabkan kegagalan dalam meningkatkan standard hidup yang lebih layak; seperti layaknya bangsa dan negara lain. Dan yang perlu disedari adalah, bahawa hal tersebut terjadi oleh kerana kemaksiatan, kezaliman dan kekejaman yang dipraktikkan oleh regim kuku besi para pemimpin Arab dan negara Islam itu sendiri, yang menerapkan gaya kepemimpinan dengan menggunakan kekuatan senjata dan wang, dan bahkan ada yang berusaha mempertahankan kekuasaannya dengan cara kekerasan dan kekejaman, penindasan dan kemaksiatan.
Kerana itu pula, kemaksiatan dan kekejaman dalam segala bentuk dan manifestasinya adalah sesuatu yang buta, berjalan melawan roda sejarah dan peradaban manusia secara natural; kerananya ia berhenti pada jalan yang bertentangan seperti kemerdekaan dan kemampuan untuk memilih, melumpuhkan potensi dalam berkreativiti dan berfikir, memfungsikan akal dan fitrah yang bersih sebagaimana yang telah Allah SWT anugerahkan kepada manusia, lalu menjadikannya sebagai tawanan yang mengakibatkan kebodohan dan keterbelakangan.
Ketika seseorang kehilangan kebebasannya maka ia akan kehilangan segala bentuk keindahan hidup; kehilangan kebanggaan dan martabat dirinya, kehilangan etika dan ilmu pengetahuannya, dan menjadikan kehidupannya hampa dan bernasib malang dalam pelbagai sisi kehidupan di dunia ini.
Bahawa dalam risalah ini Kami ingin menyampaikan kepada seluruh umat dan bangsa untuk berhati-hati dari pelbagai tindak kemaksiatan dan yang sekutu dengannya; sehingga kelak mampu bangkit untuk memberikan penyelesaian penyelematan dari keruntuhan dan kebinasaan. Kami berharap kepada para cendekiawan dan pemikir umat serta pada pemimpin dan penguasa, untuk melakukan analisa terhadap fenomena yang menyedihkan dan mencemaskan ini yang sedang menimpa umat manusia, sehingga dapat memberikan penyelesaian dan berinteraksi secara baik dan pada akhirnya- dapat melakukan perubahan terhadap keadaan yang terjadi saat ini.
Bahawa sunnatullah dalam suatu perubahan akan muncul melalui keinginan manusia itu sendiri, namun hal tersebut tidak akan memberikan buahnya kecuali setelah difahami secara benar oleh seluruh umat; kerana itulah Islam menjadikan perubahan sebagai tanggungjawab bersama, Allah SWT berfirman:
وَاتَّقُوا فِتْنَةً لا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً
“Dan peliharalah dirimu dari pada siksaan yang tidak khusus menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu” (Al-Anfal: 25)
Kerana itulah perubahan dimulai dari dunia yang fana ini dan apa yang ada dalam jiwa. Dan setiap umat ini memiliki potensi untuk melakukan perubahan, oleh kerana Allah SWT memilih umat ini menjadi pewaris Al-Qur’an. Allah berfirman:
ثُمَّ أَوْرَثْنَا الْكِتَابَ الَّذِينَ اصْطَفَيْنَا مِنْ عِبَادِنَا
“Kemudian kitab itu Kami wariskan kepada orang-orang yang Kami pilih di antara hamba-hamba Kami”. (Fathir:32)
Allah juga berfirman:
إِِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ
“Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri” (Ar-Ra’ad:11)
Tugas kita adalah memberikan keyakinan kepada masyarakat bahawa reformasi dan perubahan serta penentangan terhadap pelbagai perkara kemaksiatan adalah kewajiban bersama, dan umat Islam memiliki potensi dan kekuatan yang besar untuk dapat melakukan perubahan yang diinginkan. Dan proses melakukan perubahan memerlukan pengorbanan besar; kerana itu, kemerdekaan adalah barang yang mahal dan membangunkan masyarakat yang kuat dan bermartabat tidak dapat diraih kecuali dengan jihad yang terus menerus dan berlanjutan dalam pelbagai sisi dan bidangnya.
Dan dari sini pula kita fahami akan pentingnya komunikasi bersama bangsa dan mengerahkan segala potensi dan tenaga untuk meningkatkan nilai-nilai ruhiyah dan imaniyah sehingga mampu menghilangkan rasa takut dan perasaan hina di dalam jiwa, memancarkan cahaya cita-cita, perasaan tsiqah dan kemampuan daya guna dalam diri.
Sehingga ketika nilai-nilai positif ini mengungguli nilai-nilai negatif, mengutamakan maslahat umum (umat) daripada maslahat khusus (peribadi), maka pada hakikatnya kemenangan telah dekat, bahawa kita telah melintasi sepertiga jalan.
Salawat dan salam atas nabi kita Muhammad saw beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dan segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam.
Video
Labels:
Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun
Situasi Umat Semasa: Menuntut Perubahan
Abu Ridhwan
Thursday, November 13, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Capaian
-
▼
2008
(61)
-
▼
November
(10)
- Rabbaniyah, Bekal dan Arah Jalan Kami
- Kenali Dr Mustafa As-Siba'ie (Siri 2)
- Kenali Dr Mustafa As-Siba'ie (Siri 1)
- Al Banna Menjelaskan Al Ikhwan dan Kegiatan Amalnya
- APAKAH KITA PARA AKTIVIS?
- WAHAI MANUSIA, SIAPAKAH KAMU
- Situasi Umat Semasa: Menuntut Perubahan
- Jalan Memperkuatkan Hubungan Dengan Allah
- Hubungan Dengan Allah SWT.
- Empat Golongan Objek Dakwah
-
▼
November
(10)
Labels
- Abu ‘Ashim Hisyam bin Abdul Qadir ‘Uqdah (1)
- As-Syahid Dr. Abdul Aziz Al-Rantisi Dalam Kenangan (1)
- Asy Syahid Syeikh Yusof Hawasy (1)
- Bicara Abu Riduan (Moderator) (6)
- Dr. Muhammad Badi’ Abdul Majid Saamy (7)
- Dr. Umar Sulaiman Al-Asyqar (1)
- Iltizam (7)
- Imam Syahid Syaikh Hasan Al-Banna (29)
- Imam Syahid Syeikh Sayyid Qutb (6)
- Ir. Muhammad Khairat Syatir (2)
- Kenyataan IM (4)
- Khutbah (1)
- Komentar (2)
- Muhammad al-Ma'mun al-Hudhaibi (1)
- Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun (22)
- Palestin Di Hati (8)
- Pandangan Tokoh dan Ulama (3)
- Ramadhan Kareem (4)
- Risalah Dakwah Ikhwan (4)
- Silibus Halaqah (7)
- Syeikh Abbas Asisi (4)
- Syeikh Abdul Hamid Al Bilali (1)
- Syeikh Abul A’la Maududi (7)
- Syeikh Ahmad Saiful Islam Al Banna (1)
- Syeikh as-Syahid Dr. Abdullah Azzam (1)
- Syeikh Dr Ali Abdul Halim Mahmud (2)
- Syeikh Dr. Abdul Karim Zaidan (1)
- Syeikh Dr. Abdullah Nasih `Ulwan (5)
- Syeikh Dr. Fathi Yakan (12)
- Syeikh Dr. Hammam Said (1)
- Syeikh Dr. Majdi AlHilali (1)
- Syeikh Dr. Mustafa al-Siba'iyy (1)
- Syeikh Dr. Musthofa As-Sibaai' (2)
- Syeikh Dr. Sayyid Nuh (2)
- Syeikh Dr. Yusuf Qaradawi (9)
- Syeikh Hamzah Abbas Mansour (1)
- Syeikh Hasan Al-Hudaibi (3)
- Syeikh Jumaah Amin Abdul Aziz (1)
- Syeikh Muhammad Abdul Hamid Ahmad (1)
- Syeikh Muhammad Abdullah al Khatib (1)
- Syeikh Muhammad Ahmad Ar-Rasyid (3)
- Syeikh Muhammad Al-Ghazali (2)
- Syeikh Muhammad Mahdi Akif (17)
- Syeikh Muhammad Qutb (2)
- Syeikh Mustafa Masyhur (19)
- Syeikh Sa'id Hawwa (1)
- Syeikh Sayyid Sabiq (1)
- Syeikh Umar Tilmisani (1)
- Tafsir Al Quran (1)
- Tarbiyah Ikhwan (6)
- Tawakkul Karman (1)
- Tokoh (1)
- Tokoh Ikhwan (2)
- Yusuf Thala’at (1)
- Zaynab Al Ghazali (2)
Tarbiyah Pewaris
0 comments:
Post a Comment