Qadhiyah (Permasalahan) Palestin Berada di Persimpangan Jalan
Risalah dari Muhammad Mahdi Akif, Mursyid Am Al-Ikhwan Al-Muslimun,
17-01-08
Segala puji hanya milik Allah, salawat dan salam atas Rasulullah saw dan orang-orang yang mendukung risalahnya, selanjutnya…
Pembantaian yang biadab yang dilakukan oleh Zionis Israel kembali terjadi sejak beberapa minggu terakhir di Gaza, peristiwa yang belum pernah terjadi sebelumnya, iaitu pada hari selasa tanggal 15 Januari 2008, sehingga mensyahidkan di dalamnya 22 orang di samping beberapa puluh orang yang terluka; saya sampaikan; kita kembali teringat pada suatu masa yang suram terhadap qadhiyah Palestin.
Sungguh peristiwa tersebut merupakan aksi teroris yang diiringi dengan berbagai insentif baru yang belum pernah terjadi pada sejarah permasalah Arab dan kaum Muslimin dahulu, khususnya Palestin:
Bertambahnya berbagai serangan mengiringi kunjungan rasmi penjaga proses perundingan yang telah gagal; presiden Amerika, yang selalu mempropagandakan dalam setiap misi kunjungannya terkanan-tekanan dari berbagai arah, di antaranya:
• Persekutuan strategi antara Amerika dan Zionis.
• Tekanan yang berkesinambungan untuk menjaga keamanan pendudukan zionis, dan di antara salah satu tujuan kunjungan dan ziarahnya adalah jaminan keamanan negara aphartheid tersebut.
• Propaganda baru terhadap keperluan keberadaan Negara Ibrani aphertheid yang bernama Yahudi; yang bertujuan menghapus jaminan pengembalian jutaan pelarian Palestin, mengabaikan berbagai konsensus terhadap jaminan hak mereka, memberikan ancaman untuk mengusir dan mengeluarkan orang-orang yang tetap tinggal di bumi Palestin yang dijajah mereka sejak tahun 1948 M.
• Penegasan dek kerana pendudukan tetap dan tidak akan dihapuskan adapun batasan-batasan persempadanan seperti yang telah ditentukan sejak tahun 1967 M akan mengalami perubahan; dengan itu tembok pemisah aphertheid yang telah dibatalkan oleh mahkamah antarabangsa akan menjadi batasan Negara Palestin dan menjadi penjara bagi Negara Palestin, sedangkan penghancuran sebahagian pemukiman, dan kosong menjadi aset dan tujuan yang memungkinkan zionis untuk membangunkannya.
• Al-Quds merupakan masalah sulit dan berat, yang tidak mungkin diselesaikan secara mudah; sehingga sulit pula untuk dikembalikan masalah al-Quds hanya kepada bangsa Arab.
Namun para pemimpin Arab semuanya diam saat berhadapan jumpa sekutu bersama presiden Amerika dan tidak memberikan sikap apa-apa, disela-sela pelaksanaan perundingan dan proses perdamaian baik tentang inti mahupun tujuannya pertemuan tersebut. Jadi apa yang dimaksud dengan diamnya mereka tersebut? Apakah setuju atau kerana lemah…?! Hal tersebut tampak jelas disaat menghadiri muktamar Annapolis yang bertujuan menyelesaikan qadhiyah Palestin, lalu presiden Bush melakukan kunjungan guna merealisasikan konsep dan langkah syaitan tersebut sebelum bertolak menuju white house.
Namun disaat berlangsungnya perundingan antara presiden Mahmud Abbas dan kelompok perunding yang dicap sebagai teroris, serangan kembali terjadi, tangan-tangan mereka telah berlumuran darah bangsa Palestin di Gaza dan Difah bagian barat, namun mereka tetap diam seakan merupakan penyerahan diri secara tidak terhormat (hina), berjalan mengikuti kenderaan Zionis. Sebagaimana mereka juga - dalam menyelesaikan permasalahan Palestin - menggunakan sebahagian tangan-tangan para pemuda Palestin yang tidak berdosa sehingga terjerumus dalam kursi kekuasaan pada lembaga-lembaga yang samar sehingga – seakan - menjadi refresentatif seluruh bangsa Palestin, terutama pada lembaga kemerdekaan Palestin (PLO), lembaga yang berusaha dengan gigih ingin menghilangkan lembaga-lembaga syar’iyyah (legal) demi kepentingan kelompok lain yang mahu berunding dan bekerjasama dengan musuh zionis.
Masih berlangsungnya pengepungan dan isolasi terhadap Gaza hingga mencapai hari yang ke 225; bertujuan membuat lapar warga Palestin yang berjumlah 1,5 juta, bahkan mereka mencuba untuk membunuhnya secara perlahan dengan menahan pasukan makanan dan ubat-ubatan. Sekalipun demikian, warga Gaza tetap bertahan, namun sumbangan para pemimpin Arab terhadap pengepungan tersebut merupakan sebuah pengkhianatan besar terhadap jihad rakyat Palestin, bahkan meminta untuk segera melakukan occupasi pengepungan dengan menggunakan alat dan teknologi canggih untuk menghancurkan terowongan yang merupakan sumber penghubung kehidupan satu-satunya saat ini agar dapat memasukkan sebahagian bahan makanan dan ubat-ubatan, para pemimpin Arab seakan memiliki saham dalam membunuh bangsa Arab yang bertahan untuk melawan dan berjihad menghadapi peralatan perang Amerika dan Zionis.
Hal ini terjadi disaat situasi yang di dalamnya menuntut para pembesar dan pemimpin Arab melakukan boikot dan penghentian terhadap berbagai usaha penghancuran yang dilakukan oleh Negara-negara penjajah, dan menuntut penggantian secara adil dan bijaksana seperti yang terjadi di berbagai Negara di dunia terhadap harta yang dirampas oleh negara-negara penjajah.
Kegigihan sebahagian kelompok perlawanan dalam menghadapi berbagai bentuk penyerangan dari musuh aphartheid, perilaku keji dan aksi ganas mereka sekalipun terus berlangsung pengepungan dan ketiadaan senjata moden, namun sekalipun demikian kegigihan dan usaha perlawanan yang tiada henti ini membuat gelisah dan gusar para musuh terutama presiden Amerika yang berusaha melakukan lawatan untuk mencari dukungan Arab melawan gerakan-gerakan pembebasan dan perlawan; baik Hamas, Jihad Islam dan Hizbullah… dan mereka tidak bersatu semuanya kecuali untuk melakukan dan usaha yang keras perlawanan terhadap musuh zionis.
Perlawanan yang berani ini merupakan tanda kemuliaan umat Islam, yang harus di dukung dan disokong dengan berbagai macam cara, dan bagi bangsa Arab dan umat Islam hendaknya terus mendukung para pahlawan tersebut dan menekan para penguasa dan pemimpin negara-negara Arab dan Islam hingga mahu merubah sikap politiknya atau menjauhi dari politik Amerika.
Bekas-bekas keganasan yang menghancurkan yang dilakukan Amerika terhadap beberapa tempat masih tampak dihadapan; merupakan permasalahan Palestin salah satu bahagian kecil permasalahan setelah yang sebelumnya menjadi permasalahan utama bangsa Arab dan umat Islam; seperti yang terjadi di Pakistan, Afghanistan hingga Iraq dan Lubnan, lalu menyebar ke negara Somalia dan Sudan hingga Kenya.
Sehingga dengan itu semua setiap negara sibuk dengan urusannya sendiri, mengurus krisis dan kekacauan yang di dukungi oleh Amerika, adanya ancaman yang dilakukan oleh Amerika seperti yang sedang dilakukan saat ini terhadap Iran, Teluk, Saudi dan Mesir; sehingga membuat perhatian bangsa Arab dan umat Islam menjadi bercabang, cukuplah para korban yang terus berjatuhan di Iraq menjadi saksi dan menjadi pertumpahan yang paling besar di seluruh penjuru dunia.
Oleh kerana situasi yang meruncing ini, permasalahan Palestin yang masih terus berlangsung membuat kita yakin akan hakikat berikut:
• Permasalahan Palestin akan tetap merupakan permasalahan Arab dan kaum Muslimin yang utama dan asasi, dan kita bertekad akan terus bekerja dan berjihad demi untuk mengembalikan bumi Palestin, pembebasan dan mengembalikan Al-Quds yang dimuliakan serta kembalinya para pelarian dari daerah pusat pelarian mereka.
• Oleh kerana penentangan akan tetap menjadi satu-satunya jalan dalam membebaskan bumi Palestin, kerana kegagalan demi kegalalan telah dialami oleh mereka yang melakukan perundingan dan kesepakatan yang berakhir dengan pahit dan getir, hingga kembalinya kepada Allah presiden Arafat – rahimahullah - yang masih ada dalam ingatan kita.
• Para pemikir strategi Amerika dan Zionis akan terus mengalami kegagalan setelah terperosok dalam jurang perang di Afghanistan dan Iraq dihadapan para penentang mereka yang kian gagah dan keras dari hari ke hari, hingga nantinya tentara Amerika akan lari dari Iraq dengan wajah yang ditutup kerana malu, setelah mereka menyebarkan kehancuran dan kerosakan, dan kami akan terus menuntut dalam forum-forum antarabangsa untuk mengganti segala kerugian akibat kekejaman dan tindakan penghancuran yang mereka lakukan di negeri kami.
• Umat Islam tentunya akan terus menyempurnakan aqidah dan keimanannya, peradaban dan sejarahnya melalui agama Islam yang menjadi asbab perjuangan dan keberadaannya dan sumber kebangkitan, kerana umat Islam tidak akan mampu bangkit kecuali melalui agama yang agung ini, baik nilai-nilainya dan peradabannya, “dan orang-orang yang zalim itu kelak akan mengetahui ke tempat mana mereka akan kembali”. (As-syu’ara: 227). Maha benar Allah atas segala firman-Nya.
Salawat dan salam atas nabi Muhammad saw beserta keluarga dan sahabat. Dan segala puji hanya milik Allah Tuhan semesta alam. []
0 comments:
Post a Comment