Video

Palestin Dan Permasalahan Umat

Friday, June 11, 2010


Segala puji bagi Allah, Selawat dan salam kepada Rasulullah SAW.

Pada proses kelahiran biasanya terdapat rasa sakit. Namun pada saat yang sama hal itu merupakan petanda akan datangnya sebuah khabar gembira. Petanda hadir dan lahirnya sebuah kehidupan baru.

Umat Islam beberapa tahun terakhir merasai pelbagai macam rasa sakit dan penderitaan akibat aksi Firaun zaman moden.

“Sesungguhnya Fir'aun telah berbuat sewenang-wenang di muka bumi dan menjadikan penduduknya berpecah belah, dengan menindas segolongan dari mereka, menyembelih anak laki-laki mereka dan membiarkan hidup anak-anak perempuan mereka. Sesungguhnya Firaun termasuk orang-orang yang berbuat kerosakan.” (Al-Qashash: 4)

Namun janji Allah SWT pasti akan tiba iaitu mereka yang tertindas oleh kekuatan Firaun akan diberi pertolongan.

“Dan Kami hendak memberi kurnia kepada orang-orang yang tertindas di bumi itu dan hendak menjadikan mereka pemimpin dan menjadikan mereka orang-orang yang mewarisi, dan akan Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi dan akan Kami perlihatkan kepada Fir'aun dan Haman beserta tenteranya apa yang selalu mereka khuatirkan dari mereka itu .” (Al-Qashash: 5 - 6)

Perhatikan sejarah

Bagi mereka yang berpangku tangan akan masalah yang menimpa Al Aqsa, juga bagi mereka yang menyerah pada kekuatan musuh, inilah kesaksian kami:

“Orang-orang yang ditinggalkan itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka jahanam itu lebih sangat panas" jika mereka mengetahui. (At Taubah: 81)

Lebih dari 60 tahun umat Islam terperangkap dalam jerat zionisme Israel yang membawa pelbagai virus kerosakan. Mereka menguasai Al Quds, merampas pelbagai peninggalan yang amat bersejarah; tembok Buroq, tempat lahirnya Isa, peningalan para nabi-nabi, lokasi kubur para pejuang Islam. Virus kerosakan yang menjangkit ini terus bergerak menghancurkan Palestin

“Mereka tidak memelihara kerabat terhadap orang-orang mu'min dan tidak perjanjian. Dan mereka itulah orang-orang yang melampaui batas.” (At Taubah: 10)


Demokrasi yang diteriakkan oleh pemimpin Amerika dan sekutunya semakin membuat virus ini bertambah gila. Sesungguhnya penjajahan Inggeris yang berlangsung selama 28 tahun atas bumi Palestin merupakan langkah awal bagi berdirinya Negara haram Yahudi. Pada saat diisytiharkan tahun 1948, jumlah bangsa Yahudi telah mencapai 605,000 orang padahal pada awal penjajahan Inggeris jumlah mereka hanya 56,000 orang sahaja!!!

Bangsa Barat yang katanya pejuang atas nama hak asasi manusia tidak berbuat apa-apa pada saat perampasan tanah Palestin yang berasal dari 531 kota dan desa terusir dari kampung mereka pada tahun 1948. Mereka adalah penduduk asli dari tanah air yang kini bernama Israel. Lebih dari 92% tanah Israel yang ada pada hari ini adalah milik pelarian Palestin yang diambil secara paksa.

Warga Palestin dipusat pelarian berjumlah sekitar 5.2 juta orang, namun organisasi antarabangsa yang mengurusi para pelarian hanya mengurusi sekitar 4 juta orang dan bantuan yang diberikanpun berkurang dari tahun ke tahun.

Pembantaian Zionis atas bangsa Palestin

Bertahun-tahun secara langsung dan tidak langsung Inggeris terlibat dalam 17 kali aksi pembantaian atas bangsa Palestin yang dilakukan oleh Bangsa Yahudi. Hampir semua bumi Palestin berwarna merah darah; pembantaian Dir yasin, Sabra dan Syatilla, Bahrul Baqar dan lainnya. Ribuan orang terusir dari kampungnya, mereka yang lari ke masjid dan gereja pun tak luput dari pembantaian. Tercatat lebih dari 24 kali peristiwa pembantaian dilakukan oleh bangsa Yahudi dan anehnya pihak Barat mengatakan bahawa itu hanya peristiwa kecil yang tidak perlu dibahas lebih lanjut.

Pembantaian demi pembantaian; Derita demi derita

Jika setiap tahun kita memperingati hari Nakbah 15 Mei 1948, maka ada satu hal yang tetap ingin disampaikan oleh Ikwanul Muslimin bahawa meskipun penderitaan ini terus berlangsung namun kita tidak akan melupakan hak rakyat Palestin atas tanah air mereka. Para ulama dan fuqaha pun berijma’ dan bersepakat bahawa jika ada tanah umat Islam yang dirampas, maka semua umat Islam wajib membebaskannya. Baik yang besar, kecil, laki-laki apatah lagi dalam situasi seperti saat ini, para wanita tidak perlu lagi memohon izin suaminya untuk berjihad.

“Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui.” (At-Taubah: 41)

Sesungguhnya derita yang dialami oleh saudara kita di Palestin yang telah terus berlangsung saat ini akan terus hidup bersama kita, siang malam. Semenjak Negara Israel diisytiharkan sehingga pada hari ini, penderitaan tidak pernah henti. Tangis para ibu yang kehilangan anaknya. Jeritan mereka yang ditahan di penjara-penjara Israel. Ini bukan derita satu hari atau satu tahun, namun ini telah berlangsung sampai hari ini!!!

Sehingga saat ini, derita ini, tidak hanya dirasakan oleh Bangsa Palestin saja. Namun perlahan virus penjajahan ini terus menjalar ke sekujur tubuh umat Islam. Para Firaun moden ini tidak pernah merasa puas, mereka memporak-perandakan Somalia, merampas kekuatan Libya, menjajah Afghanistan, membumihanguskan Irak, mengepung Syria dan Iran, memunculkan beragam fitnah di Lubnan. Mereka berusaha memecah belah Sudan bahkan virus keji ini telah memiliki pangkalan ketenteraan di pelbagai Negara Arab.

Virus ini berjangkit dengan tanpa terasa. Secara tidak langsung ia menjerat umat Islam. Terkadang dengan bantuan pinjaman hutang luar negeri, terkadang dengan dipaksakannya melalui pelaksanaan sebuah sistem pendidikan yang memihak ke Barat dan Amerika bahkan kadang mereka dating dengan bantuan kemanusiaan berupa ubat-ubatan. Mereka juga mampu tampil dengan serbuan nilai kebebasan, seks bebas, hiburan melampau atau bahkan dengan agenda toleransi dan kebebasan beragama juga dengan isu Hak Asasi Manusia dan isu demokrasi, reformasi dan sebagainya.

Kini virus keji itu berbicara dengan bahasa perdamaian yang mengandung makna “menyerah” yang penuh dengan fatamorgana.

“Dan orang-orang kafir amal-amal mereka adalah laksana fatamorgana di tanah yang datar, yang disangka air oleh orang-orang yang dahaga, tetapi bila didatanginya air itu dia tidak mendapatinya sesuatu apapun. Dan didapatinya Allah disisinya, lalu Allah memberikan kepadanya perhitungan amal-amal dengan cukup dan Allah adalah sangat cepat perhitungan-Nya . (An Nuur: 39).

Pelbagai pembicaarn damai telah digelar, mulai dari Oslo, Camp David, Sarm Syeikh, Peta Jalan Damai dan lainnya namun tidak ada hasilnya. Malah yang terjadi adalah pemutar balikkan fakta. Rakyar Palestin menjadi pelarian, aksi bom syahid dikatakan sebagai aksi terorisme, tanah yang dirampas menjadi pemukiman, penjajah menjadi penduduk asli, para pejuang Hamas dan Jihas Islam disebut sebagai perosak dan teroris. Skala derita umat Islam semakin parah dan melebar.

“Sesungguhnya dari dahulupun mereka telah mencari-cari kekacauan dan mereka mengatur pelbagai macam tipu daya untuk mu, hingga datanglah kebenaran dan menanglah agama Allah, padahal mereka tidak menyukainya” (At-Taubah; 48).

Kepada Rakyat Palestin

Wahai para pejuang sejati, lemahnya posisi kami membuat kami tak dapat berjihad langsung bersama kalian menghadapi apa yang kalian hadapi, menyongsong janji Allah:

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menghancurkan mereka dengan tangan-tanganmu dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kamu terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang yang beriman.” (At-Taubah: 14)


Mohonlah pertolongan pada Allah dan bersabarlah. Satukan barisan. Jangan tertipu oleh dunia. Juga jangan kalian disibukkan oleh urusan konflik politik sehingga melupakan permasalahan asasi kita yang sebenarnya. Ingatlah bahawa inti kekuatan kalian terletak pada persatuan dan kuatnya persaudaraan.

“Janganlah kamu lemah dan minta damai padahal kamulah yang di atas dan Allah pun bersamamu dan Dia sekali-kali tidak akan mengurangi pahala amal-amalmu.” (Muhammad: 35)

“Janganlah kamu berhati lemah dalam mengejar mereka . Jika kamu menderita kesakitan, maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan , sebagaimana kamu menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana”. (An -Nisa: 104)


Wahai Umat Islam

Berbuatlah sesuatu sesuai dengan realitimu. Kita memiliki modal untuk bangkit. Sikap keperajuritan adalah langkah awal kemenangan.

“Atau siapakah dia yang menjadi tentera bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam tertipu.” (Al-Mulk: 20)

Hendaknya langkah awal kalian adalah kembali pada Allah SWT,

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya.” (Al-A’raf; 96)

Wahai para Pemimpin

Sesungguhnya Hari Kiamat itu akan sangat dahsyat. Masing-masing manusia akan menghadap Allah SWT.

“Dan tiap-tiap mereka akan datang kepada Allah pada hari kiamat dengan sendiri-sendiri.” (Maryam: 95)

Kami khuatir akan beban berat yang kalian pikul.

“Dan sesungguhnya mereka akan memikul beban mereka, dan beban-beban di samping beban-beban mereka sendiri, dan sesungguhnya mereka akan ditanya pada hari kiamat tentang apa yang selalu mereka ada-adakan.” (Al-Ankabut: 13).

Ingatlah akan rakyat kalian yang kalian pimpin, ini adalah amanah. Jangan sampai pada hari kimat nanti ini akan menjadi penyesalan.

Pada para Kader Ikhwan

Ingatlah selalu syiar kalian. Jadikan Allah SWT sebagai tujuan utama dalam setiap aktiviti yang dilakukan. Bukankah Allah memberikan khabar gembira bagi mereka yang berniat tulus dan berhati baik.
“kecuali orang-orang yang menghadap Allah dengan hati yang bersih,” (Asy-Syuara: 89)

Jadikan Rasulullah saw sebagai teladan yang terus hidup dalam jiwa kalian yang akan membangkitkan semangat kalian.

“Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At Taubah: 128)

Berdoalah terus untuk Al-Aqsa. Dan jadikanlah Al-Qur’an sebagai pedoman hidup kalian dan bekal dalam perjalanan, juga sebagai landasan dalam bermuamalah dengan manusia yang lain.

Ingatlah bahawa siapa saja yang menginginkan kehidupan akhirat maka itu dapat diraih dengan pertolongan Al-Qur’an. Juga barang siapa yang menginginkan kehidupan dunia, maka juga dengan wasilah Al-Qur’an. Bahkan yang menginginkan kebahagiaan pada keduanya, juga dengan Al-Qur’an.

“Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu , maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu dari Allah sesudah itu? Kerana itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mu'min bertawakkal.” (Ali Imran: 160)


(Syeikh Muhammad Mahdi 'Akif, Mantan Mursyidil Am IM)

0 comments:

 
Tarbiyah Pewaris © 2011 | Designed by RumahDijual, in collaboration with Online Casino, Uncharted 3 and MW3 Forum